Saya tidak tau harus memulai
tulisan ini darimana, saya juga tidak seutuhnya yakin akan menulis ini. Rasanya
masih tidak bisa terima dengan semua ini. Masih tidak bisa terima kalau sudah
tidak ada lagi kita. Yang ada kini hanya saya minus kamu dan semua kenangan
yang akan saya simpan rapi.
Rasanya saya tidak pernah
merasakan sakit seperti ini sebelumnya. Saya juga tidak pernah berada dalam
keadaan se-dilema ini sebelumnya. Mau maju rasanya tidak mungkin, mau mundur
rasanya mustahil. Mau bertahan sama dengan menyiksa diri lebih dari ini.
Memang benar pepatah bilang, dalamnya hati manusia siapa yang tau. Ya.
Yang awalnya bilang A bisa saja akhirnya bilang Z. Yang benci bisa jadi cinta,
yang cinta bisa jadi benci. Yang dulunya deket bisa saja sekarang seperti orang
asing. Yah, namanya juga manusia, punya banyak topeng dan bisa mainin peran
apapun dalam hidupnya. Sama seperti saya yang masih ndak percaya kalau kamu
akan menyerah secepat ini.
Saya mengerti, tidak baik
mencintai yang selain Allah secara berlebihan, karena semua itu pada akhirnya
akan hilang juga, entah diambil Allah ataupun diambil orang lain. Dan saya juga
mengerti, saya terlalu mencintai kamu, dan tidak akan pernah siap kehilangan
kamu. Maka, saat kamu memutuskan untuk menyudahi ini semua, saya tetap, tetap
tidak bisa kehilangan kamu. Saya masih mengkhawatirkan kamu. Seperti angin yang
menggugurkan daun-daun kering, saya pasrah begitu saja. Karena, sekuat apapun
tangan menggenggam, kalau hati maunya terlepas, I have do nothing.
Memang tidak ada yang percuma di
dunia ini, tidak ada apapun yang sia-sia. Apalagi, setelah sekian lama saya
bertahan untuk kamu, setelah sejauh ini saya memperjuangkan kamu, setelah semua
yang kita lakukan, saya rasa tidak ada yang perlu disesali.
Saya hanya ini mengatakan, terima
kasih.
Terima kasih untuk perhatiannya
selama ini. Terima kasih untuk ucapan ‘met malem’ yang selalu kamu beri selama
ini. Terima kasih selalu mengingatkan untuk solat. Terima kasih selalu kasih
semangat untuk belajar. Terima kasih untuk puisinya (saya suka banget sama
puisi yang kamu buat, oh iya saya masih berhutang puisi padamu ya). Terima kasih untuk waktu yang sudah kamu berikan selama ini. Terima kasih sudah mengajarkan banyak hal kepada saya. Terima kasih sudah menghiasi
hari-hari saya, membuat bahagia, memberi warna. Terima kasih sudah pernah
menjadi bagian dari hidup saya. Semoga kamu selalu diberkahi Allah, ya. (:
*semangat ya belajarnya, semangat raih cita-citanya. i believe you can hold your dream.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar